olahraga
Dewan Eropa desak pemilihan ulang tuan rumah Piala Dunia 2022
Mereka mengklaim suap dilakoni Hammam buat mengamankan suara pro-Qatar dari Konfederasi Sepak Bola Afrika.
29 Januari 2015 14:35Stadion Lusail di Kota Ad-Daayin, Qatar, bakal dipakai untuk menggelar laga Piala Dunia 2022. (www.qatar.to)
Dewan Eropa tengah mendesak badan sepak bola dunia FIFA buat menggelar pemilihan ulang tuan rumah Piala Dunia 2022. Mereka beralasan Qatar berlaku curang sehingga terpilih dalam proses pada 2010.
Seruan itu termuat dalam laporan terbaru Dewan Eropa hasil dari pelbagai rapat dengar pendapat selama tahun lalu. Dewan Eropa mengklaim mantan Wakil Presiden FIFA Muhammad bin Hammam memberi uang dalam jumlah besar kepada 30 pejabat sepak bola asal Afrika. Suap ini dilakoni buat mengamankan suara pro-Qatar dari Konfederasi Sepak Bola Afrika.
Surat kabar terbitan Inggris the Sunday Times tahun lalu melansir laporan investigasi menyebutkan Hammam menggelontorkan lebih dari US$ 5 juta untuk pengeluaran, uang saku, dan biaya hukum para pejabat sepak bola dari Benua Hitam itu. Namun panitia Piala Dunia Qatar 2022 membantah telah berbuat lancung. Mereka menambahkan Hammam tidak memainkan peran resmi atau tidak resmi untuk mengamankan suara bagi Qatar.
Anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh Michael Connarty, ikut menyiapkan laporan terbaru Dewan Eropa itu, mengecam keterlibatan FIFA dalam lawakan dan menutupi kecurangan itu.
Connarty, ikut mempelajari dokumen-dokumen tangan pertama diperoleh oleh the Sunday Times, meyakini semua dokumen itu membuktikan telah terjadi korupsi dalam proses terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah turnamen sepak bola terbesar sejagat ini. "Melihat skala tindakan terstruktur dan jumlah uang dikeluarkan, tidak meragukan lagi ada hubungan langsung antara kecurangan-kecurangan ini dengan hasil pemilihan," katanya, seperti dilansir koran the Guardian.
Dia menyimpulkan dengan hakul yakin bagi-bagi duit dilakukan oleh Hammam direncanakan untuk memenangkan dukungan dari Afrika dan menyingkirkan pesaing Qatar dari Asia, yakni Australia atau Jepang dan Korea Selatan. Tapi panitia Piala Dunia Qatar 2022 mengklaim fulus dikeluarkan Hammam merupakan bagian dari kampanyenya untuk menjadi presiden FIFA.
Laporan Dewan Eropa ini juga menyesalkan keputusan Komite Etik FIFA tidak mengumumkan seluruh hasil penyelidikan mereka meski menemukan praktek-praktek amat mencurigakan. Dewan Eropa sangat terkejut pula dengan keputusan Komite Etik FIFA menguatkan terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 walau mencium bau busuk. "FIFA belum kelihatan mampu mengakhiri skandal-skandal korupsi."
Laporan Dewan Etik ini bakal diajukan dalam sidang April mendatang dihadiri lebih dari 300 anggota parlemen Uni Eropa dari 47 negara anggota. Meski resolusi Dewan Eropa ini tidak mengikat, namun laporan terbaru itu kian menguatkan tekanan terhadap FIFA buat meninjau ulang terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Terpilihnya Qatar memicu polemik buat negara itu dan FIFA. Presiden FIFA Sepp Blatter bulan lalu bilang, "Akan terjadi sebuah guncangan hebat jika mengulang lagi proses pemilihan."