palestina
Israel batalkan salat Jumat di Al-Aqsa setelah tiga polisinya ditembak
Dua dari tiga polisi luka parah itu akhirnya meninggal.
14 Juli 2017 17:14Polisi Israel menembakkan gas air mata ke arah warga Palestina di dalam Masjid Al-Aqsa, dalam bentrokan terjadi pada 26 Juni 2016. (Press TV)
Faisal Assegaf
Untuk pertama kali dalam waktu hampir tiga dasawarsa, Israel hari ini membatalkan pelaksanaan salat Jumat di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur. Kebijakan ini diberlakukan setelah pagi tadi terjadi penembakan terhadap tiga polisi Israel.
Terakhir kali kompleks Al-Aqsa ditutup bagi kaum muslim tiga tahun lalu, terjadi sehari setelah insiden penembakan terhadap Yehuda Glick, kini anggota Knesset (parlemen Israel) dari Partai Likud.
Namun pelarangan salat Jumat di Al-Aqsa adalah hal tidak lazim dan tidak pernah terjadi selama intifadah kedua berlangsung. Seorang pejabat Waqaf Muslim, lembaga bertanggung jawab mengurus kompleks Al-Aqsa, bilang kepada Haaretz, terakhir kali salat Jumat dibatalkan di Al-Aqsa pada 1990.
Pembatalan hari ini terjadi lantaran tadi pagi tiga Israel keturunan Arab menembak tiga polisi berjaga di pintu masuk Kota Tua, Yerusalem Timur. Penyerangan ini mengakibatkan ketiga polisi nahas itu luka kritis. Dua di antara mereka akhirnya meninggal.
Ketiga pelaku berasal dari Umm al-Fahm, kota kecil berpenduduk mayoritas Palestina, di utara Israel. Polisi Israel berhasil menembak mati ketiganya. Di lokasi kejadian, polisi menyita dua senapan serbu dan satu pistol.
Shin Beth (dinas rahasia dalam negeri Israel) melansir identitas ketiga pelaku, yakni Ahmad Muhammad Jabarin (29 tahun), Muhammad Hamid Abdul latif Jabarin (19 tahun), dan Muhammad Ahmad Mafdal Jabarin (19 tahun). Mereka tidak pernah terlibat kejahatan sebelumnya.
Menteri Keamanan Masyarakat Israel Gilad Erdan meminta para tokoh masyarakat bertindak untuk menenangkan situasi di Yerusalem. "Serangan hari ini adalah sebuah kejadian sulit dan berat di mana garis batas sudah dilanggar," katanya.
Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri menilai penembakan di Yerusalem hari ini merupakan reaksi alamiah dari teror yang dilakukan Israel dan penistaan terhadap masjid Al-Aqsa. "Juga menjadi bukti perlawanan terus berlanjut atas penjajahan dan rakyat Palestina bersatu serta mendukung perjuangan."
Polisi mengusir warga Palestina ingin memasuki kompleks Al-Aqsa untuk salat Jumat saat mereka tiba di Gerbang Singa. Setidaknya, dua tokoh agama datang bersama rombongan juga disuruh pergi setibanya di sana.