palestina
Butuh 13 presiden bagi Amerika buat akui Yerusalem ibu kota Israel
Walau bertolak belakang dengan pendapat Menteri Luar Negeri Amerika George Marshall, Presiden Harry Truman tetap memberi pengakuan atas Israel sebelas menit setelah dideklarasikan oleh David Ben Gurion
14 Mei 2018 21:10Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ibu Kota Tel Aviv, Israel. (Ori/Wikimedia Commons)
Faisal Assegaf
Sejak negara Israel dideklarasikan pada 14 Mei 1948, status Yerusalem sesuai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, berada di bawah hukum internasional. Tidak boleh ada satu pihak pun mengklaim kota suci bagi tiga agama -Islam, Yahudi, dan Nasrani - ini sebagai ibu kota Palestina atau Israel.
Meski begitu, Amerika Serikat termasuk negara pertama mengakui berdirinya negara Zionis itu. Walau bertolak belakang dengan pendapat Menteri Luar Negeri Amerika George Marshall, Presiden Harry Truman tetap memberi pengakuan atas Israel sebelas menit setelah dideklarasikan oleh David Ben Gurion, lantas menjadi perdana menteri pertama negara Bintang Daud itu. .
Beberapa pekan sebelum deklarasi berdirinya Israel, Truman menerima surat dari Chaim Weizmann, kemudian menjadi presiden pertama Israel.
Namun hubungan Amerika-Israel mengalami pasang surut selama pemerintahan Truman. Dia menolak menampung para pengungsi Yahudi lari dari kejaran tentara Nazi Jerman. "Kalau Yesus saja tidak dapat memuaskan bangsa Yahudi semasa dia hidup, bagaimana saya mampu mewujudkan itu?" katanya di depan kabinet pada 1946.
Truman juga menekan Israel untuk mundur dari beragam wilayah dikuasai Israel setelah Perang Arab-Israel pada 1948.
Waktu terus berjalan hingga akhirnya Presiden Bill Clinton pada 1995 meneken Jerusalem Embassy Act, undang-undang mewajibkan presiden Amerika tengah menjabat untuk memindahkan kedutaan dari Ibu Kota Tel Aviv, Israel, ke Yerusalem. Karena isu ini sangat sensitif, beleid itu mengizinkan sang presiden untuk menunda saban enam bulan.
Baru pada presiden ke-13, di tahun kedua masa jabatannya, Donald Trump melaksanakan amanat undang-undang itu, yakni meresmikan Kedutaan Besar Amerika di Yerusalem hari ini.