palestina
Australia buka kantor dagang dan pertahanan di Yerusalem
Baru Amerika dan Guatemala meresmikan kedutaannya di Yerusalem.
14 April 2019 08:23Suasana salat tarawih di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, 18 Mei 2018. (Albalad.co)
Faisal Assegaf
Pemerintah Australia Jumat lalu membuka kantor dagang dan pertahanan di Kota Yerusalem.
Canberra Desember tahun lalu secara resmi mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel dan berjanji membuka sebuah kantor perwakilan dalam beberapa bulan ke depan.
Ketua AIJAC (Dewan Urusan Australia/Israel dan Yahudi) Mark Leibler menyambut baik langkah Australia membuka kantor dagang dan pertahanan itu. "AIJAC sangat senang lantaran pemerintah Australia melaksanakan komitmennya begitu cepat," katanya.
Kantor dagang dan pertahanan Australia itu terletak di Jalan Raja George, jantung Yerusalem.
Sejak Presiden Amerika Serikat mengakui Yerusalem menjadi ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan besarnya dari Ibu Kota Tel Aviv ke kota suci bagi tiga agama itu, sejumlah negara mengikuti dengan membuka kantor perwakilan diplomatik. Namun baru Amerika dan Guatemala meresmikan kedutaannya di Yerusalem.
Yerusalem menjadi isu sangat sensitif dalam konflik Palestina-Israel. Israel mengklaim Yerusalem ibu kota abadi mereka dan tidak dapat dibagi dua dengan Palestina. Sedangkan Palestina bermimpi memiliki negara merdeka dan berdaulat dengan ibu kota Yerusalem Timur.