palestina
Pengungsi Palestina terdampar di Bandar Udara Soekarno Hatta
"Tapi saya ditolak oleh Indonesia, Malaysia, dan Yordania," kata Hamzah kepada Albalad.co hari ini.
30 April 2019 16:11Hamzah Muhammad al-Qumshan, pengungsi Palestina terdampar di Bandar Udara Soekarno Hatta. (Hamzah al-Qumshan buat Albalad.co)
Faisal Assegaf
Seorang pengungsi Palestina asal Kuwait terdampar di Terminal 3 Bandar Udara Soekarno Hatta.
Hamzah Muhammad Ahmad Abu al-Qumshan, 35 tahun, meninggalkan Kuwait akhir Januari lalu. Dia pergi dari negara Arab Teluk itu untuk mencari kehidupan lebih baik di negara lain.
Alasannya, status sebagai pengungsi membuat dirinya susah mencari pekerjaan di Kuwait. "Tapi saya ditolak oleh Indonesia, Malaysia, dan Yordania," kata Hamzah kepada Albalad.co melalui telepon WhatsApp hari ini. Dia baru tiba lagi di Bandar Udara Soekarno Hatta Jumat pekan lalu. "Saya baru saja diminta oleh pihak imigrasi untuk membeli tiket ke Kairo."
Namun Jamzah memiih bertahan. Meski leluhurnya dari Jalur Gaza, hamzah dilahirkan dan dibesarkan di Kuwait. Orang tuanya, Muhammad Ahmad Musa Muhammad al-Qumshan dan Sabah, lari dari Gaza setelah Perang Enam Hari pada Juni 1967.
Hamzah adalah anak keempat dari delapan bersaudara. Dia bilang meski dilahirkan di Kuwait, hukum berlaku di sana tidak membolehkan warga pendatang menjadi warga negara Kuwait.
Hamzah mengirim foto pribadinya, dokumen status pengungsi keluarganya diterbitkan oleh bbadan Perserikatan bangsa-Bangsa (PBB) mengurusi pengungsi Palestina (UNRWA), dan foto paspornya kepada Albalad.co.
Hingga kabar ini dilansir, Albalad.co belum memperoleh keterangan dari perwakilan UNHCR (Komisi Tinggi PBB Urusan Pengungsi) di Jakarta.