palestina
Indonesia janjikan bantuan Rp 32 miliar bagi Palestina untuk atasi pandemi Covid-19
Retno menekankan lagi pentingnya persatuan dan kesatuan Palestina. Prinsip ini makin krusial karena Palestina akan menghadapi pemilihan umum.
11 Februari 2021 07:08Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Palestina pada 10 Februari 2021 di sebuah hotel di kawasan wisata Laut Mati, Yordania. (Twitter/@Menlu_RI)
Faisal Assegaf
Pemerintah Indonesia menjanjikan bantuan senilai US$ 2,3 juta (kini setara Rp 32 miliar) bagi Palestina untuk menangani pandemi virus corona Covid-19. Komitmen itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kemarin dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki di sebuah hotel di kawasan wisata Laut Mati, Yordania.
Retno menjelaskan bantuan kemanusiaan itu akan disalurkan melalui pemerintah Palestina, UNRWA (badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan pengungsi Palestina), dan ICRC (Palang Merah Internasional). "Pemerintah Indonesia sedang berkomunikasi erat dengan pemerintah Palestina, UNRWA, dan ICRC. Kami berharap dana bantuan untuk mitigasi Covid-19 bisa dikirim semester pertama tahun ini," katanya dalam jumpa pers bareng Maliki secara virtual usai pertemuan.
Sebagai salah satu ketua Covax AMC Engagement Group, Indonesia menekankan pentingnya kesetaraan akses dan distribusi vaksin Covid-19 untuk rakyat Palestina.
Menurut Retno, semua pihak harus berusaha keras untuk menjadikan 2021 sebagai tahun baik untuk perdamaian antara Palestina dan Israel. Dia juga mengapresiasi pendekatan berbeda pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden terhadap Palestina, ketimbang pemerintahan Presiden Donald Trump sebelumnya.
Retno menyambut gembira hasil pertemuan Liga Arab yang memperlihatkan soliditas 22 negara Arab atas isu Palestina. Dia juga sudah menerima kabar baik mengenai kesepakatan semua faksi Palestina dalam dialog nasional digelar di Kairo mengenai pemilihan umum akan dilangsungkan di Palestina tahun ini.
Dalam pertemuan dengan Maliki itu, Retno menekankan lagi pentingnya persatuan dan kesatuan Palestina. Prinsip ini makin krusial karena Palestina akan menghadapi pemilihan legislatif pada 22 Mei dan pemilihan presiden di 31 Juli mendatang.
Sila baca: Hamas naif Fatah tamak
Retno menambahkan Indonesia siap mengirim tim pemantau dalam pemilihan umum di Palestina.
Retno menekankan perjalanan perdananya ke luar negeri tahun ini ke Yordania memang didedikasikan untuk membuktikan dukungan kuat Indonesia terhadap isu Palestina. Sehari sebelumnya, Retno juga membahas isu Palestina dengan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi.
Pada kesempatan itu, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengatakan pertemuan memang sengaja dilakukan di kawasan Laut Mati sebagai titik terdekat dengan Palestina. Sebab Menteri Luar Negeri Retno Marsudi tidak dapat menyeberang ke Ramallah, Tepi Barat, untuk bertemu Maliki di sana.
"Semua orang Palestina sangat mengetahui fakta presiden Indonesia, menteri luar negeri Indonesia, pemerintah Indonesia, parlemen Indonesia, rakyat Indonesia, masyarakat sipil Indonesia, menunjukkan sepanjang waktu dukungan dan komitmen terhadap masalah Palestina," ujar Maliki.
Komitmen bantuan Indonesia bagi Palestina ini muncul di saat Amerika belum memualai lagi bantuan tahunan sebesar US$ 200 juta untuk UNRWA yang disetop semasa pemerintahan Trump. Juga Uni Emirat Arab dan bahrain mengurangi bantuan buat UNRWA dalam jumlah sangat besar setelah kedua negara Arab Teluk itu tahun lalu sepakat membina hubungan diplomatik dengan Israel.
Palestina baru memulai vaksinasi Covid-19 pekan lalu setelah menerima bantuan pribadi dari Presiden Rusia Vladimir Putin sebanyak 10 ribu dosis vaksin Sputnik. Israel juga telah mengirim dua ribu dosis dari lima ribu dosis vaksin Moderna mereka janjikan buat Palestina.