pelesir
Lelaki Jepang terobsesi budaya Saudi
Akira Takatoriya lebih suka nasi kabsa ketimbang sushi.
19 Oktober 2016 02:33Akira Takatoriya bergamis dan berkafiyeh saban hari di Jepang. (@Takatoriya)
Faisal Assegaf
Hanya perlu sepuluh hari bagi lelaki Jepang bernama Akira Takatoriya untuk mencintai budaya Arab Saudi. Bahkan dia terobsesi dengan tradisi negara Kabah itu, sehingga memutuskan untuk berpakaian gaya warga Saudi saban hari.
Di jalan dan saat menggunakan transportasi umun, Takatoriya tidak risih bergamis dan berkafiyeh, pakaiah khas pria Saudi dan negara Arab Teluk lainnya. Dia juga lebih suka makan kabsa (nasi khas Arab) ketimbang sushi, menu khas Jepang.
Dia mulai jatuh cinta dengan tradisi Saudi setelah berkunjung sepuluh hari ke negeri Dua Kota Suci ini dua tahun lalu. Dia ikut dalam program pertukaran pelajar diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang dan Yayasan Syekh Abdullah. Selama di sana, dia pelesiran ke Jeddah, Riyadh, Al-Qassim, dan Dammam.
Maret tahun ini, Takatoriya diundang empat hari ke Saudi oleh pengusaha bernama Abdul Latif Jamil. Dia diminta berbicara soal kecintaannya pada budaya Saudi dalam sebuah acara di Hotel Four Seasons di Ibu Kota Riyadh. Dia bilang keramahan penduduk Saudi menjadi alasan dia tertarik.
"Kebanyakan rakyat Jepang tidak tahu soal budaya Saudi dan negara Arab Teluk lainnya," kata Takatoriya. "Saya berharap untuk mengetahui lebih banyak tempat di kawasan Teluk dan membikin kian banyak orang Jepang tahu soal ini."
Di media sosial, Takatoriya lebih suka dipanggil Syams Qamar, berarti Matahari dan Bulan dalam bahasa Arab. Dia pun ingin belajar bahasa Arab buat melengkapi kecintaannya pada budaya Saudi.
Pernah dalam sebuah penerbangan, dia mengeluhkan tidak ada kabsa. "Tidak ada kabsa di menu," tulis Takatoriya dalam akun Twitternya.
Gaya berpakaian Arab saban hari oleh Takatoriya ini menjadi sorotan luas masyarakat Jepang dan para pengguna media sosial di negara Sakura itu.
Takatoriya memiliki 25 ribu pengikut di Twitter dan 65 ribu lainnya di Instagram.