pelesir
Inggris larang penumpang dari enam negara Timur Tengah bawa alat elektronik dalam kabin
Keenam negara masuk dalam daftar larangan itu adalah Turki, Libanon, Yordania, Mesir, Tunisia, dan Arab Saudi.
22 Maret 2017 07:28Bandar Udara Internasional Dubai di Kota Dubai, Uni Emirat Arab. (Arabian Business)
Faisal Assegaf
Inggris melarang penumpang pesawat dari bandar udara di enam negara di Timur Tengah terbang langsung menuju negara itu membawa peralatan elektronik leboh besar ketimbang telepon seluler dalam kabin.
Komputer jinjing, komputer tablet, dan peralatan elektronik lainnya hanya boleh dibawa dalam bagasi.
Keenam negara masuk dalam daftar larangan itu adalah Turki, Libanon, Yordania, Mesir, Tunisia, dan Arab Saudi.
Enam maskapai Inggris - British Airways, EasyJet, Jet2, Monarch, Thomas Cook, dan Thomson - serta delapan penerbangan asing terkena getahnya akibat kebijakan itu.
Menteri Transportasi Inggris Chris Grayling mengakui pemerintahnya telah berkomunikasi erat dengan pemerintah Amerika Serikat. Dia menambahkan pihaknya akan bekerja sama dengan industri penerbangan sipil untuk mengurangi dampak dari kebijakan ini.
"Prioritas utama kami akan selalu menjaga keamanan warga negara Inggris," kata Grayling dalam keterangan tertulis kepada anggota parlemen.
Kementerian Luar Negeri Inggris menjelaskan larangan itu berlaku mulai Sabtu pekan ini, namun tidak ada penjelasan samapai kapan aturan tersebut dilaksanakan.
Seorang sumber dalam pemerintahan mengungkapkan Perdana Menteri Inggris Theresa May dalam beberapa pekan terakhir membahas soal keamanan penerbangan sipil. Larangan itu dibuat kemarin pagi.
Kebijakan Inggris ini mengikuti larangan serupa dikeluarkan Amerika kemarin. Washington DC melarang penumpang tujuan Amerika dari sepuluh bandar udara di Timur Tengah membawa alat elektronik lebih besar dibanding telepon seluler dalam kabin.