pelesir
Perilaku pelancong Israel di UEA memalukan
Sebagian pelancong Israel mengisi botol minuman beralkohol telah mereka habiskan dengan air minum, untuk menghindari tagihan saat selesai menginap.
19 Januari 2021 22:16Pelancong Israel sedang menikmati trek malam dengan menaiki unta di sebuah gurun di Dubai, Uni Emirat Arab. (Yediot Ahronot)
Faisal Assegaf
Dubai di Uni Emirat Arab (UEA) dengan cepat menjadi tujuan pelesiran favorit bagi para pelancong Israel. Hingga bulan lalu (Desember 2020), setelah UEA dan Israel meneken Perjanjian Ibrahim pada September tahun lalu untuk membina hubungan diplomatik, sudah 66 ribu warga Israel melawat ke negara Arab Teluk itu.
Tapi ramainya turis Israel di UEA malah bikin ulah memalukan dan membuat pamor negara Zionis itu kian rusak di mata dunia. Banyak laporan menyebutkan perilaku memalukan wisatawan Israel di Dubai khususnya. Mulai dari mencuri handuk hotel hingga lampu tidur.
Ada juga yang menggelar pesta menyebabkan kamar hotel bak kapal pecah, merusak mobil mewah sewaan, dan memasak dalam kamar hotel. Sebagian pelancong Israel mengisi botol minuman beralkohol telah mereka habiskan dengan air minum, untuk menghindari tagihan saat selesai menginap.
Amalia Lazarov, pemilik biro perjalanan Trevelicious, mengakui betapa bobroknya kelakuan para turis dari negara Bintang Daud itu. Dia mengaku sudah 12 tahun mengurus wisatawan asing berkunjung ke UEA dan negara-negara Arab lainnya tapi baru kali ini melihat perbuatan menjengkelkan pengunjung dari Israel.
"Noda itu menampar muka kami karena tindakan tidak pantas mereka lakukan," katanya. Dia memperingatkan kalau perilaku buruk pelancong Israel itu tidak segera diubah hubungan UEA-Israel bisa terganggu.
Dia menyarankan warga Israel ingin berlibur ke negara Arab untuk belajar tentang tata krama berlaku di negara ingin mereka kunjungi.
Menurut Umar Abu Khalid, pemandu wisata asal Mesir bekerja di Dubai, dirinya sudah mengenal bentuk watak turis Israel karena sudah pernah bekerja di sebuah resor di kawasan wisata Syarm asy-Syekh di tepi Laut Merah, Mesir.
Dia mengaku kebanyakan warga Israel sangat royal dan asyik saat berlibur. "Tapi sebagian dari mereka tidak paham sedang berada di negara mana dan bagaimana mesti bersikap," ujar Abu Khalid.
Abu Khalid baru-baru ini memiliki pengalaman buruk dengan lima pelancong Israel di Dubai. Ketika akan tur di gurun menggunakan mobil jip, mereka menolak dan menyetir sendiri mobil mewah telah mereka sewa. Akibatnya, mobil sewaan itu terbalik dan rusak cukup parah.
"Mereka akhirnya membayar kerugian mobil rusak tapi mereka beruntung karena saya tidak menelepon polisi ketika itu," tuturnya.
Eran, membawa putranya untuk merayakan mulai masuk masa akil baligh, juga mendapat cerita tidak mengenakkan dari pemandu wisata di Dubai. "Dia bilang kami adalah turis Israel terakhir dia pandu karena pelancong Israel bereputasi buruk dan selalu bikin masalah. Saya sangat malu," katanya.